Memenuhi dan menahan hajat orang yang berdoa
Selain itu, malaikat Jibril juga memiliki tugas yaitu memenuhi dan menahan hajat orang yang berdoa. Tentu saja tugas ini dilakukan oleh malaikat Jibril dengan seizin Allah SWT. Malaikat Jibril menahan doa orang-orang mukmin atas kehendak Allah karena Allah ingin mendengar doa mukmin tersebut.
Di samping itu, malaikat Jibril juga ditugaskan untuk memenuhi doa orang kafir dengan cepat lantaran Allah tidak ingin mendengar lantunan doa tersebut lebih lama lagi. Mengenai hal ini pun tertulis dalam sebuah riwayat dari Iman al-Baihaqi.
Al-Baihaqi meriwayatkan dari Tsabit, dia berkata:
Telah sampai kepadaku riwayat yang menyatakan bahwa Allah SWT mendelegasikan Malaikat Jibril AS dalam urusan memenuhi hajat hidup manusia. Apabila seorang Mukmin berdoa, maka Allah pun berkata kepada Jibril AS,
“Wahai Jibril! Tahan dulu untuk memenuhi hajatnya karena Aku sungguh sangat senang mendengar lantunan doanya.” Apabila orang kafir berdoa, Allah pun berkata kepadanya, “Wahai Jibril! Penuhi apa yang menjadi hajatnya karena sesungguhnya Aku tidak suka mendengar lantunan doanya.””
Malaikat Jibril juga bisa mengaminkan doa saat pasangan suami istri sedang mengalami fase mengandung dan kelahiran. Pada saat fase mengandung itu, malaikat Jibril juga akan meniupkan ruh ke dalam janin yang dikandung oleh sang Ibu.
Raqib dan Atid bukanlah nama malaikat
Selama ini, Mama mungkin mengira kalau Raqib dan Atid merupakan nama malaikat. Akan tetapi, ternyata kedua kata tersebut merupakan istilah untuk menyebutkan sifat dari para malaikat.
Berkaitan dengan itu, Imam Qurtubi dalam kitab tafsir Al-Jami’ Li Ahkam Al-Quran mengungkapkan sejumlah pendapat mengenai malaikat Raqib dan Atid, yakni:
1. Pendapat tentang Malaikat Raqib
2. Pendapat tentang Malaikat Atid
Syaikh Muhammad bin Sholih Al-‘Utsaimin dalam Tafsir Al-Qur’an Al-Karim, Ibnu ‘Utsaimin juga menjelaskan,
(رقيب ) مراقب ليلاً ونهاراً ، لا ينفك عن الإنسان . ( عتيد ) حاضر ، لا يمكن أن يغيب ويوكل غيره ، فهو قاعد مراقب حاضر ، لا يفوته شيء.
Artinya: "Raqib adalah sifat malaikat yang senantiasa mengawasi siang dan malam, tidak pernah berpisah dengan manusia. Sedangkan Atid maknanya, sifat malaikat yang senantiasa hadir, tidak mungkin absen atau mewakilkan tugas kepada yang lain."
Mengenal Malaikat Pencatat Amal
Foto: Malaikat Pencatat Amal (tfikidsfund.org)
Malaikat pencatat amal perbuatan manusia dikenal dengan sebutan Kirâman Kâtibîn (كِرَامًا كَاتِبِينَ ), yakni dua malaikat yang berada di bahu kanan dan kiri setiap makhluk.
وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ كِرَامًا كَاتِبِينَ يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ
Wa inna 'alaikum laḥāfiẓīn. Kirāmang kātibīn. Ya'lamụna mā taf'alụn.
Artinya: “Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu);
yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan,” (QS Al-Infithar: 10-12).
Kiraman Katibin juga dikenal dengan nama Rokib Atid (رَقِيبٌ عَتِيدٌ ). Kata Raqib ‘Atid ini juga terdapat dalam ayat Al-Qur'an lain, yakni:
ِ إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
Iż yatalaqqal-mutalaqqiyāni 'anil-yamīni wa 'anisy-syimāli qa'īd. Mā yalfiẓu ming qaulin illā ladaihi raqībun 'atīd.
Artinya: “Ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.
Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir,” (QS Qaaf: 17-18).
Sebagian ulama kemudian menafsirkan, malaikat pencatat amal bernama Raqib dan Atid.
Jumlahnya sebanding dengan jumlah manusia di sepanjang zaman.
Para malaikat itu akan menuliskannya dalam sebuah catatan sebagai gambaran untuk manusia.
Catatan perbuatan atau buku amal tersebut juga disebutkan dalam Al-Qur'an.
وَكُلُّ شَيۡءٖ فَعَلُوهُ فِي ٱلزُّبُرِ ٥٢ وَكُلُّ صَغِيرٖ وَكَبِيرٖ مُّسۡتَطَرٌ ٥٣
Wa kullu syai`in fa'alụhu fiz-zubur. wa kullu ṣagīriw wa kabīrim mustaṭar.
Artinya: “Dan segala sesuatu yang telah mereka perbuat tercatat dalam buku-buku catatan (yang ada di tangan Malaikat).
Dan segala (urusan) yang kecil maupun yang besar adalah tertulis,” (QS Qomar: 52-53)
Prof. Quraish Shihab mengulas makna dari kata Raqib Atid.Ada dua kata penting dari kata raqib, yakni: mengawasi dan memelihara.
Oleh karena itu, kehadiran malaikat ini tidak untuk bertujuan mencari-cari kesalahan, menjebak atau menjerumuskan, justru sebaliknya.
Malaikat ini bertujuan untuk memelihara dan menjaga supaya manusia tidak terjerumus.
Baca Juga: Pertanyaan di Alam Kubur dari Malaikat Beserta Jawabannya!
Perilaku yang menunjukkan iman kepada malaikat Raqib dan Atid
Sebagai seorang muslim, sudah sepatutnya Mama senantiasa mengimani para malaikat Allah, termasuk Raqib dan Atid, malaikat pencatat amal. Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah ayat 285 berfirman,
اٰمَنَ الرَّسُوۡلُ بِمَاۤ اُنۡزِلَ اِلَيۡهِ مِنۡ رَّبِّهٖ وَ الۡمُؤۡمِنُوۡنَؕ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰٓٮِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ ۚ لَا نُفَرِّقُ بَيۡنَ اَحَدٍ مِّنۡ رُّسُلِهٖ ۚ وَقَالُوۡا سَمِعۡنَا وَاَطَعۡنَا ۖ غُفۡرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيۡكَ الۡمَصِيۡرُ
"āmanar-rasụlu bimā unzila ilaihi mir rabbihī wal-mu`minụn, kullun āmana billāhi wa malā`ikatihī wa kutubihī wa rusulih, lā nufarriqu baina aḥadim mir rusulih, wa qālụ sami'nā wa aṭa'nā gufrānaka rabbanā wa ilaikal-maṣīr."
Artinya: "Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Alquran) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), 'Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.' Dan mereka berkata, 'Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali'" (QS. Al-Baqarah, [1]:285).
Maka dari itu, seorang muslim wajib untuk menunjukkan sikap berimannya dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh perilaku beriman kepada malaikat Raqib dan Atid adalah:
Dalil Alquran yang menguatkan keberadaan malaikat Raqib dan Atid
Di dalam Alquran, Allah menjelaskan bahwa manusia sejatinya diikuti dan didampingi oleh para malaikat. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT yang berbunyi,
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
"Lahụ mu'aqqibātum mim baini yadaihi wa min khalfihī yaḥfaẓụnahụ min amrillāh, innallāha lā yugayyiru mā biqaumin ḥattā yugayyirụ mā bi`anfusihim, wa iżā arādallāhu biqaumin sū`an fa lā maradda lah, wa mā lahum min dụnihī miw wāl."
Artinya: “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia” (QS. Ar-Ra’d: 11).
Secara lebih spesifik, Allah menjelaskan adanya keberadaan Raqib dan Atid yang akan mencatat segala amal perbuatan manusia. Hal ini tertuang dalam Surah Qaf, yakni,
إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ (17) مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ (18)
"Iż yatalaqqal-mutalaqqiyāni 'anil-yamīni wa 'anisy-syimāli qa'īd. Mā yalfiẓu ming qaulin illā ladaihi raqībun 'atīd."
Artinya: “(Yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir” (QS. Qaf, [26]:17–18).
Firman Allah lainnya adalah Surah Al-Infithar yang berbunyi,
(12) وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ (10) كِرَامًا كَاتِبِينَ (11) يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ
"Wa inna 'alaikum laḥāfiẓīn. Kirāmang kātibīn. Ya'lamụna mā taf'alụn."
Artinya: “Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al-Infithar: 10-12).
Catatan amal perbuatan manusia tersebut bukan hanya sebagai tulisan semata, Ma. Nantinya di hari akhir, setiap catatan akan dikembalikan kepada para pemilknya. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT yang bunyinya,
يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللَّهُ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوا ۚ أَحْصَاهُ اللَّهُ وَنَسُوهُ ۚ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
"Yauma yab'aṡuhumullāhu jamī'an fa yunabbi`uhum bimā 'amilụ, aḥṣāhullāhu wa nasụh, wallāhu 'alā kulli syai`in syahīd."
Artinya: “Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu” (QS. Al-Mujadilah, [28]:6).
Mendampingi orang yang sakaratul maut dalam keadaan suci
Saat seseorang mengalami sakaratul maut dan orang tersebut dalam keadaan suci, malaikat Jibril turun ke sisi orang tersebut. Dia kemudian membawa tugas dari Allah untuk membawa rahmat dan kemudahan bagi orang yang sedang sekarat tersebut.
Sakaratul maut merupakan momen yang sangat menyakitkan bagi semua orang. Pada saat ruh terpisah dari jasad, maka seluruh tubuh akan merasakan kesakitan yang sangat. Malaikat Jibril ditugaskan Allah untuk membuat sakaratul maut ini menjadi lebih mudah. Hal ini merupakan bentuk penghormatan kepada orang yang mengalami sakaratul maut dalam kondisi suci.
Dalam buku Syarah Nuruz Zhalam ala Aqidatil Awam disebutkan bahwa malaikat Jibril diutus untuk mengurus wahyu, Yaitu kabar yang datang dari sisi Allah untuk para Nabi. Kemudian, malaikat Jibril juga hadir pada saat seseorang sakaratul maut menghadapi kematian dan orang tersebut dalam keadaan berwudhu.
Memimpin para malaikat lain turun ke muka bumi
Tugas lain yang diberikan kepada malaikat Jibril setelah berakhirnya masa kerasulan adalah memimpin para malaikat turun ke bumi. Tugas ini dilakukan setidaknya satu tahun sekali. Yakni pada salah satu malam di bulan Ramadhan.
Tepatnya pada malam Lailatul Qadr dimana pada malam itu seluruh malaikat turun ke bumi membawa rahmat. Karena banyaknya malaikat yang turun ke bumi pada malam Lailatul Qadr, suasana malam tersebut pun menjadi tenang
Itulah beberapa tugas malaikat Jibril selain menyampaikan wahyu. Artinya, malaikat Jibril masih memiliki tugas yang perlu diembannya sampai dengan hari kiamat nanti walaupun masa nabi dan rasul sudah selesai. Meskipun begitu, ada juga yang mengatakan bahwa malaikat Jibril tidak lagi turun di atas muka bumi setelah Nabi Muhammad wafat. Namun, pendapat ini ditolak dan dianggap sebagai pendapat yang lemah.
Suara.com - Bagi umat muslim, salah satu rukun iman adalah percaya pada malaikat. Tidak seperti manusia yang diciptakan dari tanah, malaikat adalah diciptakan dari nur atau cahaya. Malaikat juga difirmankan memiliki sayap serta tidak makan dan minum.
Malaikat merupakan ciptaan Allah yang paling taat dan tidak pernah menentang perintah. Dalam QS Al A’raf ayat 206 disebutkan bahwa sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Rabbmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya lah mereka bersujud.
Perintah untuk mengimani malaikat juga tertulis dalam QS An-Nisa ayat 136 yang berarti barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.
Menurut ajaran Islam, bilangan malaikat berjumlah banyak sekali dan hanya Allah yang mengetahuinya. Nama dan tugas malaikat sudah dibagi berdasarkan ketetapan Allah. Ada sepuluh nama malaikat yang disebut dalam Al-Quran. Berikut tugas malaikat menurut Islam.
Baca Juga: Cak Nun Sebut Orang Jawa Lebih Licik Dari Yahudi, Ini Penjelasannya
Itulah tugas-tugas malaikat.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Malaikat adalah makhluk ciptaan Allah SWT. Salah satunya adalah malaikat pencatat amal yang akan selalu mengiringi aktivitas manusia selama hidup di dunia.
Institutional Repository Universitas Muhammadiyah Surakarta menyebutkan bahwa malaikat merupakan makhluk yang istimewa.
Meskipun malaikat termasuk makhluk halus yang tidak kasat mata, dengan perintah dan seizin Allah SWT malaikat juga dapat menampakkan diri dalam wujud manusia.
Sebagai seorang muslim, Moms dan Dads pasti mengetahui bahwa jumlah malaikat sangatlah banyak.
Bahkan, tidak terhitung jumlahnya dan kita sebagai manusia tidak dapat menghitungnya.
Ini tercantum dalam Al-Qur'an surat Al Mudatsir ayat 31, yang berbunyi:
... وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ ۚ
Artinya: "... Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri."
Di antara banyaknya malaikat Allah, ada 10 malaikat yang wajib kita ketahui, contohnya malaikat pencatat amal perbuatan, yang dikenal dengan nama Raqib dan Atid.
Ingin tahu lebih dalam mengenai malaikat pencatat amal perbuatan manusia? Simak penjelasannya berikut ini!
Baca Juga: Mengenal Malaikat Israfil, Peniup Sangkakala di Hari Kiamat
Malaikat juga Mencatat Amal Hati
Umar Sulaiman al-Asyqar dalam bukunya melampirkan pendapat dari pen-syarah kitab Ath-Thahawiyyah yang menerangkan bahwa malaikat pencatat amal itu turut menuliskan amalan yang dikerjakan seseorang dalam hatinya.
Pandangan ini didasarkan pada Surat Al-Infithar ayat 12: "Mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan." Dijelaskan, ayat tersebut mencakup amal lahir dan batin.
Selain itu, disandarkan pula kepada hadits qudsi di mana Rasulullah SAW bersabda: "Allah SWT berfirman, "Jika hamba-Ku bermaksud melakukan kebaikan lalu tidak melakukannya, catatlah satu kebaikan untuknya. Jika ia melakukan kebaikan itu, catatlah 10 kebaikan." (Muttafaq Alaih)
Walau malaikat mengetahui amal hati seorang manusia, bukan berarti ia bertentangan dengan kemampuan Allah SWT. Melainkan malaikat bisa mengetahui beberapa hal yang ada dalam hati, yaitu kehendak dan maksud.
Adapun hal yang lain seperti keyakinan, maka tidak ada dalil yang menyebutkan bahwa malaikat bisa mengetahuinya. Wallahu a'lam.
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malaikat Allah ada banyak jumlahnya. Namun, yang perlu diimani oleh manusia hanya sepuluh saja. Dan dari semua itu, ada malaikat yang ditugaskan Allah SWT untuk mencatat seluruh amal perbuatan manusia. Itulah Raqib dan Atid.
Seperti yang Mama ketahui, Raqib memiliki tugas untuk mencatat kebaikan yang dilakukan manusia, sedangkan Atid diperintahkan untuk mencatat amal yang buruk. Akan tetapi, tahukah Mama kalau tugas keduanya bukan itu saja?
Di samping itu, Raqib dan Atid bukanlah nama malaikat lho, Ma. Lantas apa, ya? Untuk menemukan jawabannya, yuk simak informasi yang telah disajikan Popmama.com tentang tugas malaikat Raqib dan Atid, malaikat pencatat amal baik dan buruk serta tugasnya dalam Islam.
Hikmah beriman kepada malaikat Raqib dan Atid
Allah SWT memerintahkan para hamba-Nya untuk mengimani para malaikat tentu karena ada kebaikan di dalamnya. Beberapa hikmah yang didapat ketika Mama dan anak beriman kepada para malaikat Allah, termasuk Raqib dan Atid, adalah:
Nah, itulah tadi ulasan tentang tugas malaikat Raqib dan Atid, malaikat pencatat amal baik dan buruk beserta tugasnya dalam Islam. Selain menambah pengetahuan anak tentang Islam, semoga informasinya dapat menambah keimanan Mama dan anak kepada Allah dan malaikat-Nya, ya!
Malaikat adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang diutus untuk menjalankan tugas mulia dari-Nya. Meyakini adanya malaikat termasuk rukun iman yang harus melekat dalam jiwa setiap muslim.
Iman kepada malaikat hukumnya fardu 'ain. Hal ini dijelaskan dalam QS. an-Nisa ayat 136. Allah SWT berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ ءَامِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِى نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ مِن قَبْلُ ۚ وَمَن يَكْفُرْ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًۢا بَعِيدًا
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya." (QS. an-Nisa: 136).
Dalam sebuah hadits yang berasal dari Abu Hurairah ra, juga dijelaskan hukum beriman kepada malaikat, sebagai berikut:
Dari Abu Hurairah ra. bahwa pada suatu hari Rasulullah SAW muncul di tengah orang banyak, lalu beliau didatangi oleh seorang laki-laki. Orang itu bertanya, "Wahai Rasulullah SAW, apakah iman itu?" Beliau menjawab: "Iman adalah kamu harus percaya kepada Allah SWT, malaikat-malaikat-Nya, kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kebangkitan di akhirat nanti..." (HR. Bukhari dan Muslim).
Ahmad Sandi dan Moh. Rizki Abdulloh dalam Makalah Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas X: Iman Kepada Malaikat menjelaskan, malaikat berasal dari bahasa Arab mala'ikah yang merupakan bentuk jamak dari kata malak yang diambil dari kata la'aka. Kata tersebut memiliki arti menyampaikan sesuatu.
"Jadi, malak/malaikat adalah makhluk yang menyampaikan sesuatu dari Allah SWT," tulisnya seperti dikutip, Jumat (18/6/2021).
Secara istilah, malaikat adalah makhluk ghaib yang diciptakan Allah SWT dari cahaya sebagai utusan-Nya. Mereka taat, patuh, serta tidak pernah membangkang terhadap perintah-perintah Allah SWT.
Dalam sebuah hadits Nabi SAW, dikatakan bahwa Allah SWT menciptakan malaikat sejumlah ribuan. Namun demikian, jumlah pastinya hanya Allah SWT yang tahu.
Dari Ali ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa mengunjungi saudaranya sesama muslim maka seakan ia berjalan di bawah pepohonan surga hingga ia duduk, jika telah duduk maka rahmat akan melingkupinya. Jika mengunjunginya di waktu pagi, maka tujuh puluh ribu malaikat akan bersholawat kepadanya hingga sore hari, dan jika ia mengunjunginya di waktu sore, maka tujuh puluh ribu malaikat akan bersholawat kepadanya hingga pagi hari," (HR. Ibnu Majah)
Allah SWT juga memberikan nama kepada malaikat, antara lain Jibril, Mikail, Izrail, Israfil, Munkar, Nakir, Rakib, Atid, Malik, dan Ridwan.
Malaikat memiliki tugas masing-masing. Secara umum, seluruh malaikat bertugas untuk beribadah kepada Allah SWT dengan bertasbih kepada-Nya siang dan malam tanpa rasa bosan atau terpaksa.
Tugas malaikat Mikail
Malaikat Mikail adalah malaikat yang diberi tugas untuk mengatur urusan makhluk Allah SWT sekaligus mengatur rezeki terutama kepada manusia. Ia bertugas mengatur air, menurunkan hujan atau petir, membagikan rezeki kepada manusia termasuk hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Di samping bertugas untuk membagikan rezeki dan mengatur turunnya hujan, malaikat Mikail juga bertugas mendampingi malaikat Jibril dalam menjalankan tugasnya. Berikut tugas malaikat Mikail yang pernah dilakukan bersama malaikat Jibril:
1. Ketika malaikat Jibril menjalankan tugas membelah dada Nabi Muhammad SAW untuk dicuci hatinya, malaikat Mikail bertugas mengambilkan air (air zam zam) untuk mencuci hati Nabi Muhammad SAW.
2. Ketika Nabi Muhammad melakukan Isra' dan Mi'raj, malaikat Mikail bersama Jibril ikut mendampingi selama perjalanan.
Selain pernah bertugas bersama dengan malaikat Jibril, malaikat Mikail juga menjalankan tugas bersama dengan malaikat maut. Ia bertugas menyampaikan lembaran yang bertuliskan nama, tempat, dan sebab-sebab pencabutan nyawa bagi orang yang dimaksud.
Malaikat Jibril adalah salah satu malaikat Allah dengan tugas yang penting. Yaitu menyampaikan wahyu kepada para utusan Allah. Namun, setelah Nabi Muhammad SAW yang merupakan Nabi terakhir wafat, apakah tugas malaikat Jibril?
Bukan hanya sebagai malaikat pencatat amal, tapi juga meluruskan
Raqib dan Atid memang dikenal sebagai malaikat pencatat amal. Akan tetapi, tugas mereka bukanlah itu saja. Quraish Shihab menjelaskan bahwa mereka juga bertugas membantu meluruskan manusia.
Jadi ketika Mama hendak melakukan perbuatan dosa, seolah ada suara kecil dalam diri yang mencoba untuk menghentikan perbuatan tersebut. Nah, menurut Quraish, itu merupakan dorongan Allah yang disampaikan melalui perantara malaikat.
“Ada malaikat yang mengukuhkan hati manusia. Misalnya, ada sesuatu di hadapan kita, barang bukan milik kita, di dalam hati ada keinginan untuk ambil tapi ada larangan jangan ambil. Kalau ada yang berbisik jangan ambil, itu malaikat yang memelihara kita. Sedangkan kalau ada yang berbisik ambil itu setan,” jelasnya.
Hal ini juga disebutkan dalam Surah Ibrahim ayat 27 di mana Allah akan meneguhkan hati hamba-hamba-Nya yang beriman:
يُثَبِّتُ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَفِى الْاٰخِرَةِۚ وَيُضِلُّ اللّٰهُ الظّٰلِمِيْنَۗ وَيَفْعَلُ اللّٰهُ مَا يَشَاۤءُ ࣖ "Yuṡabbitullāhullażīna āmanụ bil-qauliṡ-ṡābiti fil-ḥayātid-dun-yā wa fil-ākhirah, wa yuḍillullāhuẓ-ẓālimīn, wa yaf'alullāhu mā yasyā`."
Artinya: “Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh (dalam kehidupan) di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki” (QS. Ibrahim, [13]:52).
Itulah alasannya mengapa malaikat tidak langsung mencatat amalan buruk manusia. Hal ini karena Allah yang Maha Pemaaf masih memberikan kesempatan kepada manusia yang memang ingin bertaubat.
Namun, hal ini tidak untuk amalan baik. Malaikat akan langsung menuliskannya meskipun itu hanyalah sebuah niat untuk berbuat baik/beribadah.